Selasa, 20 Juli 2021

Konsisten ~1

 Konsisten

Bismillah.

Sudahkah kita memberi perhatian kepada sesuatu yang berharga dalam hidup kita? Nashori, 2015 (dalam Leonard, 2019) menyebutnya sebagai sebuah sikap konsisten. Nashori (2015) menjelaskan bahwa “konsistensi diri adalah kemampuan untuk menjaga irama hati dan perilaku kita sehingga kita mampu secara terus menerus memberi perhatian terhadap apa yang kita yakini sebagai sesuatu yang berharga”.

Berdasarkan pendapat tersebut, hal yang menjadi perhatian pertama adalah: (1) ketika seseorang ingin konsisten melakukan sesuatu agar tujuannya tercapai, maka dalam proses "hati" "motivasi" "niat" bahkan "mood" harus selalu dijaga. Mengapa demikian? karena apabila irama hati stabil maka minat, keinginan untuk melakukan serta menaruh perhatian pada sesuatu yang sedang dicapai akan bertahan. Pada dasarnya, ini memang sesuai fakta. Mari kita tanyakan kepada diri kita masing-masing. Khususnya tentang suatu mimpi, cita-cita atau tujuan yang pernah kita tetapkan dalam diri untuk dicapai. Apakah untuk meraihnya kita sudah terbilang konsisten? sejak kapan terakhir kita berusaha melakukan sesuatu yang mendekati tujuan yang kita tetapkan? apakah seiring waktu yang ada, kita sudah menaruh perhatian kita secara penuh pada tujuan kita tersebut? ketika proses mencapai tujuan, adakah hal di luar diri kita yang mengalihkan perhatian diri  pada tujuan  sebelumnya? kemudian, ketika perhatian kita dialihkan, kitapun berhenti untuk melakukan, berhenti untuk berusaha mengerjakan apa yang menjadi tujuan akhir sebelumnya. 

Fenomena inilah yang sering terjadi di dalam diri kita. Ternyata ketika kita sedang menjalani suatu kewajiban (yg merupakan salah satu tujuan). Kita harus istikamah menginginkan yang satu tersebut. Sehingga fokus perhatian kita dalam bekerja, sepenuhnya akan diberikan kepada apa yang menjadi tujuan awal tersebut. Maka, ini dapat dipastikan, bahwa mengapa ketika ditengah perjalanan, niat selalu di uji. Perasaan selalu diisi dengan godaan yang menggiurkan. Ternyata tujuannya untuk membuktikan, apakah kita serius dengan tujuan awal? apakah kita mau menyelesaikan sampai akhir/tercapai tujuan di awal tadi?

Maka, minimalisir keinginan. Mulai memberi perhatian pada hal berharga. Karena waktu terbatas, selesaikan, sehigga tidak perlu ada rasa takut lagi. Konsisten menjadi bukti kejujuran diri kita, pada tujuan, cita-cita bahkan impian yang kita ucapkan.

Semoga Allah mudahkan. Aamiin.


Sumber:

Leonard, L. (2015). Kajian peran konsistensi diri terhadap prestasi belajar matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA3(2).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pagi, ku hari ini

 Nyesel.. Banget bangettt Allah padahal udah ngasih bangun, 1/3 malam. Dan aku malah tidur :( Dan tidak tahu kenapa, ya. Setelah selesai/kel...