Jumat, 01 Oktober 2021

Pagi, ku hari ini

 Nyesel..

Banget bangettt

Allah padahal udah ngasih bangun, 1/3 malam. Dan aku malah tidur :(

Dan tidak tahu kenapa, ya. Setelah selesai/keluar dari kegiatan PPI tidak ada rasa sakinah, mawadah, warrahmah. Ditempat itu tu, aku negatiff aja rasanya, pikirannya.

Tapiii, ku tau, apa yg aku tidak suka,bisa saja itu baik bagiku, apa yg aku suka bisa saja itu buruk untukku.

Pagi ini rasanya tidak tahu arah, ini tanda aku mulai stres sepertinya, karena dua tugas yg harusnya aku selesaiin, di tgl 1 malah malah belum selesai. tidak berbobot, tidak berkulitas, kajiannya pun masih dangkal. 

Aku lebih sibuk mengerjakan yg lain, dibanding dua project yg memiliki waktu ini. Untuk tugas di tgl 30, aku lagi-lagi melanggar janji. Janji kesepakatan dengan pihak lain. Allah tahu ini pastinya, lagi lagi Allah lihat aku ingkar janji, tidak mepati.

Ya Allah😭😭


Aku ngantuk.

Aku GALAU.

Bagaimana aku bisa menghasilkan tulisan yg berbobot, kalau kerjaan akau kayak gini terus???

Bagaimana aku bisa menghasilkan tulisan yg berbobot, kalau aku terlalu banyak habiskan waktu bukan untuk project menulis?


Bagaimana aku bisa selesaikan tulisan, kalau aku terus mengikuti kemauan, agenda, impian, pembicaraan orang lain dan kemalasanku. Aku terlalu sering terdistraksi dengan kehidupan orang lain. Sampai aku lupa, bahwa hidupku adalah tanggung jawab aku, bukan orang lain. Semisal aku "GAK AMANAH" yg bertanggung jawab itu tentu bukan orang yg mengambil waktu kita itu menyelesaikan amanah, tapi kita yg kena imbasnya.

Imbas melanggar janji, imbas tidak amanah, padahal kita mau menepati janji, amanah, tapi karena orang lain selalu mengusik hidup kita, semuanya jadi "AMBYAR" ternyata penganggu dalam kehidupan ini adalah manusia. 

Huhu,  aku butuh waktu, tapi saat Allah kasih, aku malah habiskan ke yg bukan prioritas.


Semoga Allah bantu aku, agar bisa mengatur hidup aku ini 🌸 aamiin

















Kamis, 30 September 2021

AKU PUNYA KELEBIHAN

 Bismillah.

Baca Kilat. Apa itu baca kilat? cie Anda penasaran kan :D

Bacakilat adalah sebuah teknik menggunakan semua sumber daya yang Anda miliki untuk meningkatkan kecepatan penyerapan informasi dan mendapatkan pemahaman dengan mudah. Semua sumber daya ini berarti secara hardware kita memiliki mata yang luar biasa, otak yang bisa menampung dan memproses begitu banyak informasi setiap saat. Sumberdaya selanjutnya adalah software atau program dalam diri. Program dalam diri bisa membantu Anda menguasai bacakilat dan bisa juga menghalangi Anda menguasainya.

Ibaratnya sebuah komputer, jika nda mendapatkan sebuah fail yang isinya adalah bahasa Arab dan Mandarin, dan dalam komputer Anda belum ada program bahasa Arab dan Mandarin, maka yang pasti muncul adalah kotak hitam. Dan hal yang sama juga pasti terjadi pada memori kita. Jika dari luar kita mendapat sesuatu yang tidak ada dalam memori kita, maka akan terjadi ketidak sepadanan bahkan responpun tidak dapat dipertanggung jawabkan sebab dalam memori tidak pernah menyimpan / membahas hal itu. 

Penulis kembali mengatakan, "Anda saya, kita semua, memproses informasi berdasarkan semua data dan program yang ada dalam diri kita. Jika tidak ada programnya, tidak akan terjadi proses. 

Dalam hal ini untuk memproses informasi yang kita baca, kita ternyata perlu mengetahui atau melewati beberapa tingkatan membaca. Untuk bisa menggapai tingkat yang lebih tinggi, maka kita harus lebih dulu atau memerlukan kemampuan tingkat yang rendah (bawah).

Beberapa tingkatan itu adalah:

Tingkat pertama   : Tingkat dasar, Anda mengerti sebuah bahasa

Tingkat kedua      : Inspeksi, yakni dapat memahami buku dalam waktu sesingkat-singkatnya

Tingkat Tiga         : Tingkat analisis, yakni mencerna isi buku, mengunyahnya dengan aktif dan tidak diberikan batasan waktu

Tingkat tertinggi: tingkat perbandingan, yang kita membaca beberapa buku yang memiliki topik utama yang sama dan membandingkannya.


Membaca tentang bagaimana agar memiliki gambaran akan suatu hal. Menjadikan kita memiliki pemikiran yang berkinerja dengan baik. Hal ini berangkat dari bertanya: buku tentang apa, membahas tentang apa, dan apakah ada ketertarikan lebih lanjut untuk membacanya?

Dengan memiliki gambaran: Kita akan tahu akan kemana dan bagaimana menjelajahai isi dari buku ini.

Tingkat analisis adalah:tahap dimana kita mengunyah,  memperoleh pengertian atau informasi yang kita butuhkan.

-------------------------------------------------------------------------------------

RISET YANG TIADA HENTI DAN TERUS BERJALAN. UNTUK  MENEMUKAN RANAH BARU YANG BISA DICAPAI POTENSI MANUSIA YANG TIDAK TERBATAS INI

Setiap kali menemukan hal baru, layaknya keajaiban yang terjadi. Begitu luarbiasanya Tuhan menciptakan kita, umat manusia ini.

Dengan mengenali dii sendiri lebih baik, kita bisa mengembangkan diri kita lebih jauh.

Setelah kita mengenali apa yang bisa kita capai, kita bisa mengubah apa yang tidak sesuai menjadi sesuai dan sejalan untuk mencapai apa yang Anda inginkan.

Mengharmoniskan diri: memiliki keyakinan dan program diri yang mendukung untuk memaksimalkan potensi yang ada dalam diri.Dengan begitu, kita akan dapat mencapai kesuksesan yang kita impikan (Kematian yang terbaik: khusnul khotimah)

berangkat dari memiliki keyakinan dan membuat program diri (hal yang baik, yang istimewa di mata Allah)


------------------------------------------------------------------

Bagaimana memaksimalkan penggunaan potensi otak kita?

Pada saat Anda tenang, rileks, otak neokorteks di aktifkan oleh otak mamalia. Otak inilah yang berfungsi untuk berpikir. semua memori ada disini. Melakukan fungsi analisis, matematika, bahasa, kreativitas, membaca, menulis dan lainnya untuk menjalankan setiap roses berpikir adalah misi dari otak neokorteks. otak inilah yang membedakan manusia dan makhluk Tuhan lainnya. Manusia memiliki segala kelebihan dalam dirinya, yang bisa membuatnya terus bertumbuh. Jadi, dengan kondisi yang tenang dan rileks, Anda bisa mengoptimalkan hasil membaca, belajar dan usaha Anda lainnya.

memberi stimulus dalam otak, maka akan meningkatkan jumlah koneksi dalam otak kita.

Otak kita akan melakukan pekerjaannya lebih baik, jika sebelum otak itu bekerja kita lebih dulu memberikan gambaran peta, arah yang jelas. sehingga bisa melakukan pekerjaan dengan lebih baik.


apa yang ingin kita capai (ini penting sehingga otak tahu arah yang jelas apa yang hendak dikerjakan)

Otak akan bekerja dengan baik jika kondisi emosi kita positif. Alhamdulillah hirabbil alamin

satu detik hal baru yang kita lakukan, menumbuhkan sel-sel dalam otak yang baru. ilmu baru, pemahaman baru, penting. alhamdulillah


 


Rabu, 29 September 2021

Apapun profesimu

 Apapun profesimu: Syukuri, Nikmati, dan Jalankan tugasmu dengan ikhlas...*semangat ya *ciee yang udah ada kerjaan haha

Kita tidak tahu, maka tugas kita hanya berusaha maksimal

 Kita tidak pernah tahu rezeki kita, tapi kita tahu Allah telah siapkan. Tugas kita bergerak mengambil rezeki itu. Gerakan diri untuk agama Allah, sebab ini lebih mulia dari hanya sekadar gerak hanya untuk menikmati nikmat Allah --

Kita tidak pernah tahu

Karena masih menjadi rahasia Allah

maka kuncinya adalah berusaha semaksimal mungkin

Kita tidak pernah tahu ibadah kita bagaimana, masih rahasia

Tapi kita bisa berusahaa, melakukan amalan amalan itu, sebab karena masih rahasia maka tugas kita berbuat tanpa perduli pada hasil yang meskipun belum nampak. 

Tidak akan sia-sia kok, Sinar, kebaikan sekecil apapun, Tidak akan pernah sia-sia usaha sekecil apapun. Kamu hebat, bisa sampai sini, kamu bisa insyaAllah


Ceritaku di tempat Kerjaku *hahaha *masyaAllah *Allah kadang beri kebahagian lewat kisah diri sendiri *Alhamdulillahhhh

 Bismillah..


MasyaAllah yaaaaa. Ternyata dunia kerja seperti ini :D

Alhamdulillah, saya sudah bekerja. 

Bekerja di salah satu perguruan tinggi swasta.


*Sedikit mengulas kisah perjalanan pendidikanku

Alhamdulillah aku mendapatkan pendidikan. Atas izin Allah hingga jenjang S2

Saat SD: Aku menempuh sekolah dasar hingga tahun 2008, dimana rekam jejak SD ku Alhamdulillah senantiasa memberikan arti, yakni mendapat juara. Juara 1 beberapa kali, juara 2 pun pernah, sampai aku juara ke 5 pun pernah.Biasanya juara ku menurun karena aku sering tidak hadir, saat itu aku tidak jarang keluar daerah untuk suatu keperluan bersama keluargaku.

Saat SMP: Alhamdulillah, aku sekolah di Sekolah menengah pertama terbaik di kabupatenku. Saat itu, persaingannya memang semakin terlihat. Saat SMP aku tidak pernah juara kelas, namun Alhamdulillah mendapat juara 5 - 10 besar. Meskipun begitu, aku bersyukur, karena pendidikanku tercukupi: makan, minum, buku segalaaaaa hal. Alhamdulillah (Ini momen 3 tahun, yakni berakhir di 2011)

Saat SMA: Alhamdulillah, aku kembali sekolah di sekolah menengah atas terbaik di kabupatenku. Tidak hanya itu, ketika jenjang baru ini, aku diizinkan Allah untuk mengikuti program akselerasi. Aku sekolah hanya 2 tahun. Alhamdulillah biidznillah, satu hal yang dibuktikan dari perjalanan dikelas ini, bahwa saat aku berusaha belajar dan terus belajar, ternyata aku akan mendapatkan posisi dan mendapati keadaan yang lebih baik. Saat itu, diantara orang-orang yang pintar, hampur puluhan, aku alhamdulillah bisa masuk di 10 besar. MasyaAllah. (Ini momen 2 tahun, yakni berakhir di 2013)

Strata 1 (S1): Alhamdulillah, aku diizinkan Allah merasakan pendidikan yang lebih tinggi lagi, yakni S1. Saat itu alhamdulillah dalam waktu 4 tahun aku telah Allah izinkan merasakan berbagai macam hal dibangku kuliah (di dalam kelas dan diluar kelas). Atas izin Allah banyak sekali hikmah dan pelajaran yang Allah berikan. Dari kisah ini, aku menyimpulkan, saat kita berusaha dan terus mendekat kepada Allah, akan sangatt sangattt banyak yang Allah berikan kepada kita...

Kuncinya: mau berubah, tidak bergantung pada orang, ingin menghasilkan suatu hal berguna, hijrah, jauhi apa yang Allah larang, jalani apa yang Allah perintah.


Strata 2 (S2): Alhamdulillah, aku diizinkan Allah merasakan pendidikan yang lebih tinggi lagi. yakni S2. Kini Allah berikan tanggung-tanggung. Ya, aku S2 ke luar negeri, yang dimana kuliah keluar negeri ini niatnya ketika S3. Alhamdillillah bizinillah, 


Semua prosesku tersebut benar-benar tidak menggunakan uang orang tua ku apalagi uangku.

Semuanya Allah atur dengan sangat sangat apik.

Alhamdulillah.

Dan kini, alhamdulillah telah masuk di salah satu perguruan tinggi swasta di daerahku.

Pengalaman kerjaku disini, beragama sangat sangat beragam.

Oia aku  masuk kerja sekitar tanggal 18 September 2021. Sebenarnya aku kerja sejak Mei, Juni, Juli, Agustus (yakni menggarap buku). Di project ini aku sudah mendapatkan gaji 5.700.0000 (itu aku gunakan untuk membeli laptop). Alhamdulillah..

Ditempat kerjaku kini, aku merasaka banyak budaya yang masih harus aku konfirmasii kembali. Apakah dalam diriku juga harus aku terapkan. 

Btw, aku anak baru diperjalana ini.

Melihat orang dengan kepentingan masing-masing.

Tidak jarang terlihat saling menduduki tempat/posisi yang tinggi/ tertentu, berebut hal-hal istimewa yang berkaitan dengan dunia. Terkadang hal-hal penting, enak, istimewa disana diberikan dan dikhususkan untuk orang-orang tertentu saja. 

Pemilik kepentingan dan yang tidak memiliki kepentingan. Seringkali yang tidak memiliki kepentingan tidak diikutsertakan. 

Oke itu pengantar yaaa :D


Jadi cerita saya kali ini adalah mengenai pekerjaan yang saya jalani.

Alhamdulillah sebagai penulis tetap berjalan dengan insentif 5.700.000

Alhamdulillah, tempo lalu menjadi motivator di hadapan maba, saat itu aku diberi insentif 50k (sama sekali tidak membayangkan mendapatkan insentif). Niat ingin hadir, karena saat itu diminta oleh Ketua Lembaga. 

dan alhamdulillah sekarang menjadi bagian dari perpustakaan, yang dimana aku telah menjalai satu pekan lebih: tugasku menulis, membersihkan, dan melayani yang datang memberikan uang sumbangan.

Alhamdulillah ya Allah :D

18 x 50 = 650.000  (akomodasi pergi, pulang, dan makan)

1x 250.000 kuota wkwkw ya Allah.

Bulan ini atas izin Allah aku menghabiskan rezeki Allah (sumber dari neneku) 900.000 hahahaha ya Allah...

Alhamdulillah biznillah...

Dan saya tidak tahu gaji saya berapa :D HAHA

Mungkin 2 juta haha

ya Allah aminin aja, mungkin 5 atau 10 kan, kita tidak pernah tahu rezeki orang dari Allah, hahahaha

ya ALLAHH MAHA BESAR ENGKAU terima kasih banyak alhamdulilllah



SEKIAN CERITAKU, wkwkwk bye wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh..



Selasa, 20 Juli 2021

Konsisten ~1

 Konsisten

Bismillah.

Sudahkah kita memberi perhatian kepada sesuatu yang berharga dalam hidup kita? Nashori, 2015 (dalam Leonard, 2019) menyebutnya sebagai sebuah sikap konsisten. Nashori (2015) menjelaskan bahwa “konsistensi diri adalah kemampuan untuk menjaga irama hati dan perilaku kita sehingga kita mampu secara terus menerus memberi perhatian terhadap apa yang kita yakini sebagai sesuatu yang berharga”.

Berdasarkan pendapat tersebut, hal yang menjadi perhatian pertama adalah: (1) ketika seseorang ingin konsisten melakukan sesuatu agar tujuannya tercapai, maka dalam proses "hati" "motivasi" "niat" bahkan "mood" harus selalu dijaga. Mengapa demikian? karena apabila irama hati stabil maka minat, keinginan untuk melakukan serta menaruh perhatian pada sesuatu yang sedang dicapai akan bertahan. Pada dasarnya, ini memang sesuai fakta. Mari kita tanyakan kepada diri kita masing-masing. Khususnya tentang suatu mimpi, cita-cita atau tujuan yang pernah kita tetapkan dalam diri untuk dicapai. Apakah untuk meraihnya kita sudah terbilang konsisten? sejak kapan terakhir kita berusaha melakukan sesuatu yang mendekati tujuan yang kita tetapkan? apakah seiring waktu yang ada, kita sudah menaruh perhatian kita secara penuh pada tujuan kita tersebut? ketika proses mencapai tujuan, adakah hal di luar diri kita yang mengalihkan perhatian diri  pada tujuan  sebelumnya? kemudian, ketika perhatian kita dialihkan, kitapun berhenti untuk melakukan, berhenti untuk berusaha mengerjakan apa yang menjadi tujuan akhir sebelumnya. 

Fenomena inilah yang sering terjadi di dalam diri kita. Ternyata ketika kita sedang menjalani suatu kewajiban (yg merupakan salah satu tujuan). Kita harus istikamah menginginkan yang satu tersebut. Sehingga fokus perhatian kita dalam bekerja, sepenuhnya akan diberikan kepada apa yang menjadi tujuan awal tersebut. Maka, ini dapat dipastikan, bahwa mengapa ketika ditengah perjalanan, niat selalu di uji. Perasaan selalu diisi dengan godaan yang menggiurkan. Ternyata tujuannya untuk membuktikan, apakah kita serius dengan tujuan awal? apakah kita mau menyelesaikan sampai akhir/tercapai tujuan di awal tadi?

Maka, minimalisir keinginan. Mulai memberi perhatian pada hal berharga. Karena waktu terbatas, selesaikan, sehigga tidak perlu ada rasa takut lagi. Konsisten menjadi bukti kejujuran diri kita, pada tujuan, cita-cita bahkan impian yang kita ucapkan.

Semoga Allah mudahkan. Aamiin.


Sumber:

Leonard, L. (2015). Kajian peran konsistensi diri terhadap prestasi belajar matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA3(2).


Pagi, ku hari ini

 Nyesel.. Banget bangettt Allah padahal udah ngasih bangun, 1/3 malam. Dan aku malah tidur :( Dan tidak tahu kenapa, ya. Setelah selesai/kel...